Tidak ada budaya yang lebih unggul ataupun lebih rendah. Budaya merupakan warisan dari generasi terdahulu pada generasi muda saat ini. Oleh karena itu pentingnya budaya untuk dilestarikan agar tetap eksis termasuk alat musik tradisional.
MI Al Fattah terus berkomitmen untuk menghidupkan
musik tradisonal di kalangan pelajar melalui kegiatan ekstrakurikuler gamelan
dan rebana. Kegiatan ini dipandu oleh Mas Rodhi sebagai pelatih, dengan dukungan
guru pendamping Pak Didik, S.Pd.I yang selain punya talenta seni juga seorang
guru preuner di MI Al Fattah yang terkenal dengan julukan Mas Didik Guppy.
Ektrakurikuler gamelan dan rebana tidak hanya
berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai upaya melestarikan budaya
lokal dan memperkaya pengetahuan musik para siswa. Dalam setiap sesi latihan,
para siswa diajak untuk mengenal dan memainkan alat musik tradisonal, belajar
komposisi, dan memahami makna serta nilai-nilai yang terkandung dalam musik
tersebut.
Seperti halnya alat musik gamelan, alat musik ini
merupakan warisan tradisi Nusantara yang berbeda di setiap daerah atau wilayah
di Indonesia. Gamelan memiliki tangga nada (laras) yang berbeda dengan alat
musik barat. Dalam hal pembuatan terdapat filosofi tertentu, seperti saat
membuat gamelan, empu (pengrajin) gamelan harus melakukan ritual yakni puasa
seharian penuh, memakai pakaian berwarna putih dan dibuat pada hari tertentu.
Dengan bimbingan Mas Rodhi dan Pak Didik, para
siswa semakin antusias dan terampil dalam memainkan gamelan dan rebana. Kegiatan
ini diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan siswa terhadap musik tradisional dan
menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari para siswa Al Fattah.
Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif dalam melestarikan budaya tradisional di kalangan generasi muda. (hams)
: